Wednesday, July 27, 2005

Can't Let Those Moment Out Of My Head

ONE AND A HALF OUT OF FOREVER

"Kamu mau kan tungguin aku sampai lulus kuliah?"
"Iya, sayang"

Gue seenaknya aja nanya kayak gitu. Dia juga seenaknya aja jawab "iya". Dasar anak SMU...

PD banget yak? Kesannya bisa gitu bertahan terus sampai 5 tahun? Yaaah, waktu itu gue masih beranggapan kalau suatu hubungan udah lewat setahun tanpa rasa bosan menghampiri dan udah nggak jaim lagi, pasti bisa awet. Bahkan untuk selamanya.

Sebenarnya bisa aja...,
kalau nggak ada seorangpun yang melakukan hal yang teramat bodoh!

Ouch, why does this thing keep coming across my mind recently?
Damn!

--------------------------------

CHILDREN ARE BURDEN

"Nanti yang perempuan duduk di sini, yang dua laki-laki duduk di sini."

"Lah, anak kita kan nanti cuma dua?"

"Nggak ah, aku maunya tiga."

The conversation was truly meaningless. It made both of us become very paranoid of losing each other, yet gave a burden to carry.

You already know the ending, ain't ya'?

----------------------------------------

HOW MY STORY ENDED

In every studios at movie theaters in Germany
there are some spycams.
They prevent us from doing something stupid.
Something stupid which ended my story.

If only we people had some...

Tuesday, July 26, 2005

Buffy the Vampire Slayer

Cerita dari Buffy the Vampire Slayer TV series pada episode terakhir musim ke lima adalah...

Buffy tewas!

Ya, tewas karena melindungi adiknya, Dawn, yang nyawanya diincar karena ia merupakan manifestasi/pengejewantahan dari "the key" untuk membuka pintu neraka.

Itulah terakhir kalinya serial tersebut diputar di televisi. Setelah episode tersebut, SCTV tidak pernah lagi menayangkannya.

Tak ada lagi si manis dan seksi Buffy, tak ada lagi si konyol Spike, tak ada lagi Willow, Anya, Giles, Dawn, Tara, Xander.

Tak ada lagi Angel dan Riles.... (Ah, Peduli amat sama mereka berdua!)

Kupikir begitu...

Sampai suatu hari, atau lebih tepatnya hari Minggu tanggal 24 Juli 2005, aku menemukan paket DVD Buffy the Vampire Slayer Collectors edition sixth and seventh season sebanyak 2 bundel, 12 DVD, dan 44 episode (22 episode per musim) dijual di Mal Mangga Dua seharga Rp. 284.000,- (Rp 142.000,- per musim/bundel)

Yipee!
Bahagianya...

Ok, let's watch Buffy!

Friday, July 08, 2005

Waroeng Podjok

Hari Selasa tanggal 5 Juli saya pergi ke London Beauty Center dengan sepupu saya, Alfie, untuk facial (metrosexual nih!!!). Sepulang facial, saya pergi ke pondok indah mall, yang hanya sekitar sekilo jaraknya, naik Bajaj bayar lima ribu. Di sana, kami nonton War of the World di bioskop 21.

Tunggu sebentar...

Sampai di sini kita hitung pendapatan dan pengeluaran saya:

Saya dikasih uang oleh nyokap sebesar 300 ribu. Seratus ribu sudah saya habiskan untuk facial dan bajaj. Tujuh puluh ribu untuk 2 tiket nonton, dan 30 ribu untuk popcorn dan minuman. Sisa seratus ribu.

Selesai menonton, kami berdua mulai mencari tempat makan. Hal pertama yang saya pertimbangkan adalah harga. Uang saya tinggal seratus ribu. Saya harus menyisakan sebesar kira-kira 40 ribu untuk naik taksi pulang. Karena itu, makan malam hanya bisa seharga kira-kira 60 ribu.

Ynag murah sih fastfood, tapi kami sudah bosan. Kebetulan kami sedang kangen-kangennya dengan masakan asli Indonesia yang berkualitas, karena itu kami berpikir untuk makan di Waroeng Podjok. Sebelum masuk ke dalam, kami memeriksa harga menu yang ditaruh di luar.

Gado-gado Rp. 15.000,-

Saya pikir, " wah, murah nih. Harga makanan yang lain kira-kira sama. Berdua paling banyak 50 ribu."

Saya memesan gado-gado dan es teh manis, sepupu saya pesan nasi gudeg dan teh susu.

"Gado-gadonya mau pake lontong atau nasi?"

"Pake lontong aja mbak!", jawabku.

Selesai makan, saya melihat harga yang tertera di bon: delapan puluh ribu lima ratus rupiah.

"What the....??? Mahal amat???"

Rupanya sepupu saya pesan nasi gudeg seharga 35 ribu. Tapi bukan itu yang membuat saya terkejut. Yang membuat saya agak berang, walaupun tidak saya perlihatkan di sana, adalah mereka juga men-charge lontong yang saya pesan seharga empat ribu lima ratus.

Berarti harga yang tertera di depan adalah harga gado-gado tanpa lontong!!!
Lucu banget!!! Tulis kek di depan kalau harga tersebut adalah harga tanpa lontong dan nasi. Daripada menipu costumer seperti ini.

Satu lagi. Selain tax, mereka juga membebankan service sebesar 6%. What the...???
Waelah, cuma mal pondok indah doank. Ini bukan restauran di Imperium Hotel kan???
Emangnya mereka kasih service sebagus apa sih???

Untung saja makanannya enak (banget). Tetap saja it's not worth it!
Untungnya lagi uang sepupu saya masih banyak jadinya bisa bantuin bayar naik taksi.

Tapi....., saya jadi pengen lagi makan di Waroeng Podjok. Di Plaza Senayan juga ada kan??? Dimana lagi yaaa???
Mmmm, yummy!

My dad had an accident

I was watching “Pulp Fiction” when suddenly my grandma told me that my dad had a car accident and was hospitalized at RSCM. She told me to take a bath immediately to go to the hospital shortly.

Having heard the news, i felt as if an alien tripod’s laser beam (watch: “War of the World” movie) strucked me into ashes. In trembling, i rushed to my mother, who was talking to the doctor by phone, to ask the details about the accident.

Well, i couldn’t get the answer since she kept talking by the phone. But, instead, i was able to figure it out by listening to the conversation.

The man on the phone informed us that my daddy’s car was hit by a Pertamina’s truck. And Agus, the driver from Departemen Kelautan dan Perikanan who was driving the car, died instantly. He also informed us that my dad was in critical condition and an amputation was urgently needed to save his life.

I tried to call my driver, Jerry, to ask him to drive us to the hospital but i couldn’t reach him since he didn‎’t picked up the phone. So I called our church’s priest instead. After that, I took a bath.

While taking a bath, i kept screaming inside that this was just a dream, a nightmare, and not for real. All of a sudden, my neighbour aunt knocked my door. She said,

“Relax, ndre. That news is not for real. It was commited by some jerks who tried to fool us to get some money. Your daddy has just called us and said that he was at his office. He is alright!”

“Thank God!!!”, that’s what i said, followed by, “Bloody bastard!!! See, you can’t fool us.”