Wednesday, March 02, 2005

Sembilan Jenis Kesalahan Umum Bahasa Indonesia yang Berkembang di Masyarakat

Kata depan yang dilesapkan
sesuai buku, dibanding perbuatannya, terdiri empat kelompok.
SEHARUSNYA: sesuai dengan, jika dibandingkan dengan perbuatannya, terdiri atas empat kelompok.

Kata "sedangkan" dan "sehingga" mengawali kalimat, padahal fungsinya adalah kata hubung
Sedangkan perlakuan perendaman benih muda dalam larutan kolkisin kurang efektif.
Sehingga para pengusaha harus berhenti menanamkan modalnya.

Kalimat diawali dengan kata"dengan" dan "untuk" tanpa subjek
Dengan kondisi tersebut dapat menguntungkan pembangunan industri pariwisata.

Frase kerja digunakan tidak pada tempatnya
Membaca tulisan Arief Budiman, kita diajak berpikir untuk memecahkan masalah pembangunan.
Menyusul aksi pembakaran bendera Indonesia, Asosiasi Importir Indonesia mengancam akan memboikot barang impor dari Australia.

Kata kerja transitif diikuti kata depan sebagai penyerta
Setiap orang memahami tentang apa yang terjadi dalam dirinya.
Mereka mempersoalkan tentang peranan agama dalam kehidupan sehari-hari.

Kata "di mana" digunakan tidak untuk bertanya
Ada tiga macam sebabnya:
1. Pengaruh bahasa Inggris di kalangan penulis yang menguasai bahasa tersebut:
Sedikit sekali jalan di London di mana Anda tidak dapat membeli buku.
2.Tidak menganal kata sarana dalam bahasa Indonesia:
Dalam buku kuliah di mana buku ajar ini digunakan, mahasiswa diperkenalkan kepada konsep dasar mekanika kuantum.
3. Malas untuk menguasai kaidah bahasa Indonesia:
Ia mengambil keputusan itu di mana adalah bagi keselamatan keluarganya.

Gabungan "adalah merupakan" sebagai frase kerja, seharusnya salah satu saja
Gunung Himalaya adalah merupakan gunung tertinggi di dunia.

Kata "saling" mendahului kata kerja dengan imbuhan "ber-an" atau "di"
Molekul itu saling berbenturan.
SEHARUSNYA: Molekul itu berbenturan/saling membentur/bentur membentur.

Kalimat menjadi landung oleh penggunaan kata lewah
Peneliti itu melakukan pemanasan terhadap cawan sampel.
SEHARUSNYA: Peneliti itu memanaskan cawan sampel.


------------------------------------
Ini merupakan salah satu bahan mata kuliah "Teknik Penulisan Ilmiah".
Ada beberapa point yang saya kurang setuju, yaitu point IV.b dan VI.1
Mohon tanggapannya...

2 comments:

Anonymous said...

Gua juga suka bingung 'Ndre, sama Bahasa Indonesia. Suka berubah-ubah peraturannya. Kalo English kan lebih jelas. Nggak pake kasta, pula. Ke semua orang, kita menyebut diri kita "saya".
Makanya, matakuliah Tata Tulis Karya Ilmiah gua cuma dapet C. Hehe.
Eh, foto lo sendiri mana? Kok malah masang foto orang? Gede-gede lagi. Malu nih gua...

Anonymous said...

naaaahhh~!!!!
yang ini gw tau...lo dapat dari mata kuliah TPI kan? ya iyalah!!!
kita akan sekelas....
keren,dre!!!!!
nanti lo buat soal penulisan kata "dimana" yang sering disalahgunakan atau tentang imbuhan yang tepat untuk sebuah kalimat...masih inget tentang kata "cemar"?