Thursday, January 26, 2006

Liburan Semester

Sebelum libur semester ini, tepatnya ketika kuliah terakhir mata kuliah entah-apa-saya-lupa,
dosen saya berkata begini,

"Liburan semester ini kalian gunakan baik-baik untuk mencari bahan penelitian ya!
Jangan dipakai untuk santai-santai berlibur."

What the F*#K???

Enak aja "beliau" (masih berusaha untuk sopan nih!) ngomong gitu.
Setelah satu semester ini menderita dengan ujian-ujian tanpa makna (Ujian PKL, UTS, UAS),
belum lagi dengan siksaan di kala terkena penyakit kebosanan-melanda-karena-tiada-tugas-namun-belajar-pun-malas kronis,
apalagi yang bisa menjadi "embun penyejuk di tengah sengatan terik matahari gurun perkuliahan"
selain bersantai di kala libur semester?
Apalagi liburan semester lalu harus terpotong sebagian untuk Praktik Lapang.
Dan bagi sebagian yang sial, bukan terpotong melainkan habis.

Kewajiban-kewajiban di luar kuliah saya yang biasanya saya abaikan menjadi sangat saya rindukan.
Yaaah, sebagai dalih daripada dibilang kelewat santai saat liburan semester.
Namun sialnya, ternyata tidak ada.

Begitulah...
Saat liburan semester, dunia serasa berhenti.
Tapi ajaibnya, dunia saya tetap bergerak.
Manga baru, majalah baru, film hollywood baru, game konsol baru, dan musik baru terus diproduksi.

Akan tetapi...
Saat liburan semester usai, dunia terasa bergerak cepat sekali.
Menyeret-nyeret saya yang mencoba untuk bertahan di dunia yang selalu konstan.
Selalu konstan, karena selalu dipenuhi oleh manga, majalah, film, video game, dan musik.
Tidak pernah tidak.

Konflik antar dua dunia tersebut tentunya tidak akan seimbang tanpa kehadiran makhluk "liburan semester".

Monday, January 09, 2006

A Nameless Monster

Pada jaman dahulu, ada monster yang tak memiliki nama.
Dia sangat ingin punya nama.
Maka ia melakukan perjalanan demi mencari sebuah nama.
Tetapi dunia ini terlalu luas.
Jadi monster itu membelah diri menjadi dua dan meneruskan perjalanannya.
Satu pergi ke timur. Satu pergi ke barat

Monster yang menuju ke timur tiba di sebuah desa.

"Paman pandai besi, berikan namamu padaku!"

"Aku tak mau memberikan namaku padamu!"

"Jika kau berikan padaku, sebagai balasannya aku akan masuk ke tubuhmu dan membuatmu kuat".

"Kau tidak bohong? Akan kuberikan namaku jika benar kau bisa membuatku kuat".

Monster itu masuk ke tubuh pandai besi.
Monster itu menjadi Otto si pandai besi.
Otto menjadi orang terkuat di desa itu.
Tapi suatu hari...

"Pandanglah aku, pandanglah aku! Monster dalam diriku sudah demikian besar".

"Kriuk kriuk nyam nyam glek glek bluk".

Monster yang sedang lapar itu memakan Otto dari dalam.
Monster itu akhirya kembali tak memiliki nama.
Ia masuk lagi ke tubuh Hans tukang sepatu, tetapi...

"Kriuk kriuk nyam nyam glek glek bluk".

Ia kembali menjadi monster tak bernama.
Ia masuk ke tubuh Thomas si pemburu, tetapi...

"Kriuk kriuk nyam nyam glek glek bluk".

Lagi-lagi kembali menjadi monster tak bernama.
Monster itu pergi ke istana untuk mencari nama.

"Jika kauberikan namamu padaku, aku akan menjadikanmu kuat"

"Jika kau bisa menyembuhkan sakitku dan membuat tubuhku kuat, akan kuberikan namaku padamu".

Monster itu masuk ke tubuh anak laki-laki itu.
Anak laki-laki itu menjadi sangat kuat.
Sang raja senang sekali.

"Pangeran sudah sembuh, pangeran sudah sembuh!".

Monster menyukai nama anak laki-laki itu.
Ia juga suka tinggal di istana. Meski lapar, ia tak peduli.
Setiap hari ia menahan laparnya.
Tapi suatu hari perutnya sudah teramat lapar.

"Pandang aku, pandang aku! Monster dalam diriku sudah demikian besar".

Anak laki-laki itu memakan raja dan para pengikutnya.

"Kriuk kriuk nyam nyam glek glek bluk".

Suatu hari, anak laki-laki itu bertemu dengan monster yang pergi ke barat.

"Aku sudah punya nama. Nama yang bagus".

Monster yang pergi ke barat berkata...

"Aku tak butuh nama. Tanpa nama pun aku sudah bahagia. Karena kita adalah monster tanpa nama".

Anak laki-laki itu memakan monster yang pergi ke barat.
Meski sudah memiliki nama, tapi tak ada lagi orang yang memanggilnya.
Johan adalah nama yang bagus.


---------------------------------------------------------------------------
Disadur utuh dari manga masterpiece "Monster" volume 9, karya mangaka Urasawa Naoki.
Manga rasa novel.

Manga "monster" edisi bahasa indonesia diterbitkan oleh m&c gramedia sebanyak 18 volume.

Friday, January 06, 2006

Catat

Dengan kertas dan pena...

Pedagang mencatat pendapatan
Timer mencatat jumlah angkot
Wasit mencatat pemain yang melanggar
Komentator mencatat analisa pertandingan
Broker mencatat pergerakan saham
Bandar togel mencatat nomor buntut
Pembunuh profesional mencatat jumlah korbannya

Sedangkan aku???
Boro-boro mencatat pengeluaran
Mencatat kuliah saja malas

Pathetic, ain't i?
Can someone like me shake the world someday???