Tuesday, May 03, 2005

I can't sleep.... Damn you, caffeine!!!

Caffeine is an alkaloid found naturally in such foods as coffee beans, tea, and (in small amounts) cacao beans. It is also added to some soft drink. Caffeine has a characteristically intense bitter taste. Its main pharmacological properties are: a stimulant action on the central nervous system with psychotropic effects and stimulation of respiration, a stimulation of the heart rate, and a mild diuretic effect. Caffeine consumption leads to pharmacologic tolerance with defined withdrawal symptoms. Caffeine is thought to act on the brain by blocking adenosine. Adenosine, when bound to receptors of nerve cells, slows down nerve cell activity; this happens, among other times, during sleep. The caffeine molecule binds to the same receptors but doesn't cause the cells to slow down; instead, the caffeine blocks the receptors and thereby the adenosine action. The resulting increased nerve activity causes the release of the hormone epinephrine (adrenaline), which in turn leads to several effects such as higher heart rate, increased blood pressure, increased blood flow to muscles, decreased blood flow to the skin and inner organs, and release of glucose by the liver. In addition, caffeine, similar to amphetamines, increases the levels of the neurotransmitter dopamine in the brain.
-taken from:http://en.wikipedia.org/wiki/caffeine-

Saya bukannya ingin memulai penelitian tentang kafein untuk penyusunan skripsi saya. Tapi saya hanya ingin menutup hari saya yang sudah penuh dengan kafein agar terasa lebih komplit. Pagi tadi saja sesudah mandi saya menenggak sebotol Kratingdaeng. Soalnya saya ngantuk banget pagi ini, hanya tidur malam 4 jam. Kebanyakan main Command & Conquer Generals. Padahal jam 7 pagi saya sudah harus tiba di lab analitik untuk praktikum analisis kandungan kafein dengan metode Infra Red Spectroscopy. Sampelnya pun memakai minuman berenergi (Kratingdaeng, M-150, Hemaviton jreng). Saya dan teman-teman tentunya hanya memakai beberapa mililiter sebagai sampel. Sisanya, ya kami minum.

Siangnya, saya menghabiskan dua Teh botol Sosro untuk mengakhiri makan siang saya (Ingat, teh juga mengandung kafein 10-20 miligram). Sorenya, saya memanjakan diri dengan segelas Indocafe Coffemix yang saya ambil dari ruang rapat di dekat lab. Bukannya mencuri loh, tapi tadinya coffemix itu (yang masih di dalam sachet) memang disediakan untuk pengunjung yang memakai ruang rapat (untuk rapat, tentunya). Saya kan juga “pengunjung” yang memakai ruang rapat, walaupun hanya untuk briefing praktikum.

Sebelum tidur sore (late afternoon nap, or whatever you call it) kepala saya pusing banget. Pengen rasanya minum obat Panadol Ekstra. Wah, tau sendiri kan kandungan kafeinnya? Untung saya ngantuk banget, sampai-sampai tidak kuat lagi melangkah untuk mengambil obat (jarak tempat tidur-laci obat = 1,5 meter). Dan malam harinya, untuk menemani makan malam saya, minumnya ya Teh botol Sosro (lagi?).

Jadi, hitung sendiri jumlah kafein yang saya konsumsi hari ini!

Eh ngomong-ngomong, ekstrak kopi pada permen Kopiko masih mengandung kafein nggak ya? Kalo iya, tambahkan sendiri lah jumlahnya, karena saya makan beberapa butir.

6 comments:

ikram said...

Gila lo! Seharian itu udah nenggak kafein segepok, masih bisa ngantuk? Udah imun kali ya?

abis kuliah mekanika fluida, males ngitung...

ikram said...

Maksud gua itu, elo udah nenggak kafein banyak, tapi kok masih bisa ngantuk trus tidur siang? Gitu loh.

Eh gua utang bawain lo Boul 49, 50, 51 ya? Ini ada lagi nih no. 52 Sekalian aja yak.

Nod-nya Tea said...

oi, kafein segitu banyak masih bisa bobo siang?? what are you? kebo apa kucing?? eh tau ga gue maen dimana? bukan di warnet, tapi di rumah niko, enak juga ya online gratis huehehehehehehe

ANDRE said...

Kafein gak bekerja secepat itu kok. Kerjanya baru benar2 kerasa beberapa jam kemudian. Makanya "MALAMNYA" gw gak bisa tidur. Baru bisa tidur jam setengah 5 pagi.

Anonymous said...

ember!!
baru tau gitu, kafein itu kerjanya beberapa jam setelah itu?
menurut gw, kopi beneran ama kopiko itu beda. soalnya, ngga ada penelitian yang bener2 ngebuktiin kalo ngemut kopiko bisa bikin ngga ngantuk.

buktinya tetep aja ngantuk pas kuliah sambil ngemut kopiko. cuma, karena rasanya yang manis, yah namanya juga permen, bikin kita jadi lumayan melek. begitulah. saya sok tau. please somebody just hit me!!

baiklah!

Susi Gustina said...

Saya didiagnosa glaukoma dan salah satu penyebabnya adalah kafein. Tiati kakak2 :")