Monday, October 10, 2005

Review: Final Fantasy 7 Advent Children

Sudah tujuh tahun lebih sejak terakhir kali saya memainkan Final Fantasy 7 (FF7) di playstation. Sudah tujuh tahun, tapi memori tentang game tersebut tidak pernah hilang dari kepala saya dan para RPG-ers lainnya. SquareEnix tahu betul akan hal ini dan tidak menyia-nyiakan kesempatan ini untuk membuat suatu sekuel langsung dari game tersebut, yaitu Final Fantasy 7 Advent Children, yang bukan sebuah game RPG baru, melainkan sebuah film animasi 3D berdurasi 70 menit.

Star Scar Syndrom, dikenal juga dengan sebutan Geostigma, menyerang mereka yang terinfeksi oleh sel-sel genova. Sindrom ini merupakan reaksi tubuh sebagai respon atas masuknya zat asing, dalam hal ini sel-sel genova, ke dalam tubuh. Salah satu orang yang terkena Geostigma adalah Cloud. Di saat yang bersamaan datang tiga orang misterius , yang dipimpin oleh seorang bernama Kadaj, yang mengaku mencari-cari ibu (mother) mereka, yang tak lain adalah genova’s head. Dengan jalan kekerasan, mereka bertiga menanyakan keberadaan mother kepada Cloud cs, dan Rufus the Shinra’s boss serta Turks Gang. Apa sebenarnya tujuan mereka? Apa hubungan antara mereka dengan Geostigma? Bagaimana Cloud cs mengatasi masalah ini? Well, enjoy the movie.

Ceritanya tidak banyak, hanya sekedar pemuas kerinduan fans FF7. This film is not a brand new Final Fantasy 7 story or whatsoever. Walaupun begitu, tidak ada hal-hal yang masih menjadi misteri di gamenya diungkap di sini. Dari awal film kita langsung melihat ending dari game FF7. Dilanjutkan dengan sedikit narasi tentang cerita gamenya, cerita FF7 Advent Children pun dimulai. Karena itu, tentu saja, bagi yang belum mengerti cerita pada game FF7 secara keseluruhan, apalagi yang belum pernah memainkan gamenya, mustahil untuk mengerti film ini.

Siapa sih yang mau melihat Cloud cs dalam bentuk poligon? Pastinya kita semua ingin melihat mereka dalam bentuk yang aduhai. Karena itu SquareEnix mengerahkan seluruh kemampuan mereka untuk menghasilkan sebuah film dengan animasi 3D super keren. Cloud Strife terlihat begitu tampan. Tifa Lockheart terlihat begitu manis dengan sibakan rambutnya yang terlihat begitu realistis. Barret Wallace terlihat begitu garang. Vincent Valentine dan Cid Highwind terlihat begitu cool. Yufie Kusaragi terlihat begitu imut. Red XIII dan Cait Sith terlihat begitu…., mmm how do you say “good looking” to animals? Anyway, animasinya terlihat begitu indah dan perfect. The best 3D graphic ever made!!!

Music? What else to say? The music really brings back memories! Tifa’s theme, Aerith’s theme, victory’s theme, Turk’s theme, semuanya dibuat masih dengan arrangement yang sama namun dengan komposisi yang baru, yang pastinya membuat kita terbuai dan mengingat kembali masa-masa 7 tahun yang lalu. Tak lupa Sephiroth Choir Song yang merefleksikan kengerian yang sama saat melawan Sepiroth pada gamenya.

Sayangnya para seiyuu (pengisi suara) Jepang terdengar begitu hambar, tidak seperti biasanya orang Jepang berbicara dengan aksen yang unik di sana-sini. Beda sekali dengan anime. Mungkin karena film ini juga ditujukan untuk pasar Amerika, jadinya mereka tidak ingin terlihat (terdengar) terlalu kejepang-jepangan. Kenapa Cloud (seiyuu: Takahiro Sakurai) jadi terdengar begitu cool? Padahal aslinya Cloud itu tidak se-cool Squall Leonheart! Endingnya juga agak sedikit mengecewakan saya. Terlalu happy ending! Tapi tentunya akan lebih banyak yang kecewa dari saya kalau endingnya tidak seperti itu.

Overall, this movie is really awesome. Too bad if you miss this movie. Too bad if you never played the game. Tooooo bad if you never liked Final Fantasy.


Cerita: 7/10
Pengisi suara: 5/10
Ending: 6/10
CGI: 10/10
Overall: 8/10

2 comments:

Anonymous said...

if only i could turn back time, g berharap dulu maen ff tactic dulu abis itu ff 7 baru ff8 & ff9. soalnya biar ga ga berdecak kagum dulu ama kerennya balamb garden bwahaha. tp gpp lha, yg penting udah dicritain ama lu ya ndre. so not typical of gue yg mo di-spoil rather than usaha sendiri. adegan fav g waktu battle-nya tifa ama ga-tau-namanya-sapa hahaha.

Nod-nya Tea said...

Yups, setuju 100% Advent Children is a great movie. Semua yang tau FFVII harus+kudu+mesti nonton nih pelem. btw dre, tgl 29 kynya ga bisa deh, nxt time aja ya bro