Wednesday, September 28, 2005

FREENOTE

FREENOTE
Ok, so this is my new favorite band.
Seperti biasa, gue suka band yang komposisi dan arrangement lagu2nya unik dan khas,
pemain musik cowo dan vokalisnya cewe.
Gue belum tahu nama-nama personilnya.
Ok, time to hunt their album and singles!!!
FREENOTE

Monday, September 19, 2005

Do As Infinity bubar!!!

Do As Infinity


"On 09/13/05, Do As Infinity officially announced the break up of the band."
(http://wiki.theppn.org/Do_As_Infinity)

"I can't freaking believe it...Do As Infinity are disbanding as of September 30th. Ryo is occupied with his side (now main) band Missile Innovation and Tomiko is now a solo artist. I can't believe it"
(http://www.greatestjournal.com/~_milkyway/)

Ya, gue juga nggak percaya!
Gue shock berat waktu baca berita ini.
Sekarang, band apalagi yang bisa gue puja-puja?
Band apa lagi yang bisa gue kejar-kejar semua cd albumnya, semua video clipnya, semua rekaman live concertnya?
Band mana lagi yang bisa bikin gue cari-cari wallpapernya sampai dijadiin wallpaper buat laptop dan hp?
Band mana lagi yg bisa bikin gue jadi marah-marah sama vokalisnya kalo dia jadi gendut, stage performancenya jelek, dan suaranya kalo lagi nyanyi live concert jadi sumbang?
Band mana lagi yang bikin gue gregetan kalo ngeluarin single sekaligus dua lagu, tapi cuma salah satu lagu yang dimasukin ke album berikutnya?
Band mana lagi yang bisa bikin gue BT kalo gitarisnya kampungan suka nyuruh penonton ngikutin dia nyanyi lagu gak jelas kalo lagi live concert?
Band mana lagi yang bisa bikin gue terpesona dengan lagu-lagunya yang berani bermain nada, alat musik, bahkan mencampur aduk berbagai macam genre lagu?
Band mana lagi yang bisa bikin gue sampai tahu kalo tiap lagu barunya pasti ada aja dimasukkin bagian dari lagu-lagunya yang lama?
Band mana lagi yang bisa bikin gue Suka SEMUA lagunya?
Band mana lagi yang bisa bikin gue perlu sepuluh kali mendengar lagunya baru bisa cinta mati?
Band mana lagi yang reffrein lagu-lagunya kebanyakan terdengar garing dan hambar, tapi kalo dengerin lagunya bisa bikin hati gue tenang?
Band mana lagi yang punya vokalis bersuara alto tapi sukanya nyanyi nada-nada tinggi?
Band mana lagi yang punya anggota tiga orang tapi anggota yang ketiga gak pernah kelihatan padahal dia itu otaknya?
Band mana lagi yang punya vokalis cewe mantan model super cantik keturunan Belanda-Jepang tapi sekarang kelebihan lemak?
Dan band mana lagi yang walaupun begitu tetap gue suka?

So long, DAI...

dare datte ichido wa oozora wo toberu sa
kyou kara kimi no genkai mezase
For the future!


translation:
Anyone can fly in the big sky once
From today, aim for your limits
For the future!

Wednesday, September 14, 2005

Fernando Cruz Policar

Itu nama om saya.
Panggilannya Om Pong.
Gak tau dapat dari mana.
Dia menikah dengan adiknya mama saya beberapa tahun yang lalu.
Udah punya dua anak, ya sepupu-sepupu saya.
Dulu tinggal di Pondok Indah.
Sekrang sekeluarga tinggal di Australia.
Orang kaya, pengusaha. Wah, saya selalu ngiri ama dia.

Hari Minggu kemaren dia rencana mau datang ke rumah oma saya. Karena rumah oma saya di sebelah rumah saya, maka saya mampir sebentar. Papa dan mama saya juga ikut. Adik saya, Aldi, lagi pergi ke PENSI-nya anak Tarki. Sepupu saya, Alfie, juga datang sama nyokapnya.

Kami semua menunggu dia datang. Ketika om saya itu sudah datang, tak lama kami semua ke meja makan untuk dinner bareng. Sesudah dinner, kami berkumpul di ruang tamu untuk ngobrol sambil minum champagne.

Ketika sedang mengobrol, saya mencoba melihat-lihat sandal kulit yang om saya pake, ditaruh di pinggir karpet, sambil mencpba memakainya.

"Sendalnya bagus nih, Om. Ukuran kaki Om berapa?"
"Tujuh setengah."
"Kalo ukuran Indonesia berapa ya?"
"41 mungkin?"
"Kaki saya ukuran 42. Tapi pas kok om di kaki saya."

Saya melepaskan sendal tersebut, lalu melanjutkan ngobrol sampai lewat tengah malam.

Kami selesai ngobrol jam satu malam. Sebenarnya kami masih pengen ngobrol lebih lama. Tapi besok pagi-pagi om saya mau ngurus SIM-nya yang udah mati.

Besok paginya, baru aja bangun tidur, ketika saya keluar dari kamar saya diberitahu oleh pembantu saya.

"Mas Andre, disuruh ke rumah oma sekarang. Ada titipan dari Om Pong."

Guess what???
Sendal kulit!!!

Thursday, September 08, 2005

Archive review: Janji Joni (Spoiler alert!)

Sudah lama muncul di bioskop, tapi saya baru berkesempatan menontonnya sekarang, di vcd pula. Untung bukan yang bajakan

Dari sederet cast yang terkenal, hanya Niko yang terlihat paling bisa menunjukkan performanya sebagai aktor kelas atas. Para cameo bermain kurang menggigit, tidak lebih baik daripada artis sinetron. Mariana Renata pun sebaiknya tetap jadi bintang iklan Lux saja lah! Yang paling membuat saya tersenyum adalah kemunculan cameo Tantowi Yahya yang bermain tidak jelek tetapi paling tidak bisa sedikit megendurkan ketegangan, yang filmnya sendiri memang tidak tegang-tegang amat.Beberapa cameo yang diharapkan bisa jadi scene stealer ternyata tidak bisa tampil dengan baik

Sebagai film drama komedi, Janji Joni tampil sangat fresh dan sepanjang durasi pemutaran tetap konsisten pada genre-nya. Kelucuan-kelucuan, baik yang terlihat jelas maupun yang memerlukan kejelian penonton, bertaburan dimana-mana sehingga gedung bioskop pastinya tidak akan sunyi senyap. Sayangnya, karena kebanyakan humornya kurang cerdas, setelah 40 menit menonton saya merasa agak jenuh dan ngantuk.

Acungan jempol untuk Nia Dinata yang berani memproduseri film seperti ini di tengah-tengah lesunya film drama komedi lokal. Karena banyak anggapan kalau drama komedi lokal pasti absurd (5 sehat 4 sempurna, 30 hari mencari cinta, dll). Mungkin sedikit kritikan bisa ditujukan untuk sang sutradara, Joko Anwar, yang pada bagian-bagian awal film tidak dapat mengarahkan para pemain dengan baik untuk membuat pesan yang ingin disampaikan dapat tersampaikan dengan baik (“7 dari 10 orang pasti tahu tentang film…”). Kritikan juga untuk sang editor, yang mengedit suara dan musik di film ini rada serampangan. Sayang, padahal soundtracknya bagus-bagus.

Filmnya sendiri agak kurang masuk akal. Masa sih setelah sekian lama berpetualang, film di bioskop baru akan diganti rol-nya pada saat Joni sudah datang? Nggak kelamaan tuh? Harusnya sih filmnya sudah habis dari tadi. Kecuali film maraton trilogi LOTR. Endingnya juga sangat mudah diprediksi. Pasti Joni telat, tapi sang gadis idaman tetap memberi tahu namanya karena terkesima dengan upaya Joni. It’s so lame!!! Jadinya saya sedikit kecewa, karena ekspektasi saya terhadap film ini sangat tinggi. Tapi kalau untuk kelas film lokal, pantaslah film ini mendapatkan MTV movie award 2005 sebagai film terbaik.

Cerita: 6/10
Pemain: 5/10
Ending: 4/10
Overall: 6/10