Aku mampir ke J.CO untuk memesan Chocolate FreezeBlend Reguler. Sesampainya di kasir, aku tidak langsung memesan karena kasirnya sedang melayani pembeli lainnya. Di sampingku, juga di depan kasir, berdiri seorang pelayan J.CO. Ia seorang pria, masih muda. Melihatku yang masih terdiam di depan kasir, ia langsung bertanya:
"Pesan apa, Om...??? (ia memandangiku dari atas sampai bawah) ...eh, kelihatannya masih muda nih. Sory, salah. Mmmm, pesan apa, bos???"
"Gakpapa. Chocolate FreezeBlend Reguler."
Congratulation, pal!. You're the first one who realize your big fucking mistake!
Monday, September 11, 2006
WC stasiun
Aku baru saja selesai membeli tiket kereta di stasiun Bogor ketika seorang pria datang menghampiriku dan bertanya:
"Mas, WC di sebelah mana ya?"
"Oh, di sebelah sana Mas. Lurus, trus belok kiri."
"Makasih ya..."
Tiba tiba aku teringat dengan WC umum gratis yang terletak di dekat WC umum reguler (bayar seribu rupiah) yang tadi kutunjukkan pada pria tersebut.
Di dalam hati aku sedikit menyesal karena tidak memberitahukan adanya WC gratis kepada pria itu. Tetapi sebenarnya aku sedikit bersyukur karena aku menunjukkan kepadanya WC yang bersih, tidak seperti WC gratisan yang tidak beratap dan diragukan kebersihannya.
Walaupun begitu, kok kasihan juga ya rasanya membayangkan pria tersebut mengeluarkan seribu rupiah "hanya" untuk pergi ke WC yang sebenarnya bisa ia lakukan dengan gratis.
Tetapi, sekali lagi, ini masalah kebersihan!
"Mas, WC di sebelah mana ya?"
"Oh, di sebelah sana Mas. Lurus, trus belok kiri."
"Makasih ya..."
Tiba tiba aku teringat dengan WC umum gratis yang terletak di dekat WC umum reguler (bayar seribu rupiah) yang tadi kutunjukkan pada pria tersebut.
Di dalam hati aku sedikit menyesal karena tidak memberitahukan adanya WC gratis kepada pria itu. Tetapi sebenarnya aku sedikit bersyukur karena aku menunjukkan kepadanya WC yang bersih, tidak seperti WC gratisan yang tidak beratap dan diragukan kebersihannya.
Walaupun begitu, kok kasihan juga ya rasanya membayangkan pria tersebut mengeluarkan seribu rupiah "hanya" untuk pergi ke WC yang sebenarnya bisa ia lakukan dengan gratis.
Tetapi, sekali lagi, ini masalah kebersihan!
Subscribe to:
Posts (Atom)