WHICH ONE IS SO FUCKING STUPID?
THIS COUNTRY OR I???
Entah kenapa, pelayanan transportasi di negara kita semakin kacau saja. Hari senin tanggal 16 Mei 20005 kemarin saya naik kereta ekonomi tujuan Bogor dari stasiun depok lama. Saya menunggu lama sekali. Yah, kalau yang ini sih saya maklum. Paling-paling terlambat berangkat dari stasiun kota. Atau bisa jadi lama menunggu untuk mempersilahkan kereta express lewat dulu. Tak lama kemudian (sebenarnya lama) kereta tersebut datang. Untuk sampai ke Bogor dari stasiun depok lama, kereta tersebut harus melewati tiga stasiun terlebih dahulu, yaitu stasiun citayam, bojong gede dan cilebut. Sesampainya di stasiun cilebut, terdengar pengumuman dari pengeras suara:
“Kereta tujuan bogor di jalur satu akan kembali ke Jakarta.”
Pikirku, “Damn!!! Bogor is only few steps away!!! Satu stasiun lagi!!!”
Tak lama saya mengetahui bahwa kereta tujuan Jakarta yang berangkat dari bogor telah mogok beberapa meter dari stasiun cilebut. Karena itu kereta yang saya naiki akan diberangkatkan kembali ke Jakarta bagi para penumpang di kereta yang telah mogok tadi.
Bagi saya ini merupakan suatu penghinaan. Tidak pernah ada aturan ataupun norma yang mengatakan bahwa penumpang tujuan Jakarta harus diutamakan terlebih dahulu. Kalau aturan yang bilang bahwa penumpang yang turun dari kereta harus didahulukan daripada penumpang yang akan naik sih ada. Bagaimana pun alasan manajemen perkereta-apian tentang masalah lintasan ini, tetap saja sangat tidak etis mengorbankan para penumpang tujuan bogor demi penumpang Jakarta. Apalagi pihak manajemen tidak bertanggung jawab atas hal ini. Paling tidak seharusnya mereka mengembalikan uang biaya tiket para penumpang. Namun yang bisa mereka lakukan hanyalah menyuruh kami menunggu kereta tujuan Bogor berikutnya saja.
Memangnya mereka pikir kami naik kereta untuk apa? Untuk sekedar sampai ke Bogor? Bukan! Tapi untuk sampai ke Bogor dengan cepat!
Akhirnya saya dan beberapa penumpang lainnya memutuskan untuk melanjutkan perjalanan ke Bogor dengan angkot, yang memakan waktu 45 menit. Padahal waktu yang diperlukan oleh kereta untuk sampai ke stasiun bogor dari stasiun cilebut adalah 10 menit. Untung saja saya berangkat dari Depok agak lebih awal sehingga sesampainya di kampus saya tidak terlambat.
Belum, ini belum selesai…
Lima hari kemudian, saya hendak pulang ke Depok dengan kereta dari stasiun bogor. Ketika saya sedang antri membeli tiket saya mendengar pengumuman:
“Kereta tujuan Jakarta saat ini belum tersedia karena keretanya mogok dalam perjalanan kembali ke bogor. Saat ini keretanya sedang didorong ke stasiun depok lama agar kereta tujuan Bogor berikutnya dapat lewat.”
Saya benar-benar kesal. Apalagi saat itu saya sedang memperhatikan iklan dari PT. Kereta Api tentang layanan pembelian tiket via online.
“Benerin dulu tuh kereta! Buat apa calon penumpang bisa gampang beli tiket kalau nggak ada yang bisa dinaikkin?”
Yaaah, walaupun sebenarnya iklan tadi adalah untuk tiket kereta express. Tapi yang namanya orang sedang kesal kan umpatan dan hinaan bisa diarahkan ke mana saja.
Karena itu saya bergegas pergi ke terminal untuk naik bis saja pulang Depok. Perhitungan waktu saya begini:
Untuk menunggu kereta kembali ke Bogor butuh waktu setengah jam. Itu pun kalau kereta tujuan Bogor sesudah kereta yang mogok tadi sudah sampai di stasiun depok lama saat itu. Kalau belum, tentunya akan memakan waktu lebih lama lagi. Sesampainya di Bogor, tentu saja akan memakan waktu paling cepat 15 menit, paling lama setengah jam, untuk kemudian berangkat kembali ke Jakarta. Untuk sampai ke Depok, kereta tersebut butuh waktu setengah jam. Jadi, total waktu saya akan sampai di Depok adalah berkisar antara 75 menit sampai 105 menit.
Kalau saya segera pergi ke terminal saat itu, saya akan sampai dalam waktu 15 menit. Dan perjalanan ke Depok menggunakan bis paling lama adalah satu jam. Karena itu total waktunya akan lebih cepat daripada menggunakan kereta.
Ternyata perhitungan saya salah total.
Perjalanan saya ke terminal memakan waktu setengah jam. Ini karena angkot yang saya naiki mengetem terlebih dahulu. Belum lagi masalah kemacetan yang tidak mungkin pernah hilang di Jabotabek ini. Sesampainya di terminal, bis tujuan Depok ternyata belum ada yang mengetem. Kalaupun saya menunggu sampai bisnya tersedia, yang tentunya akan memakan waktu lama, pastinya bis tersebut akan mengetem dahulu baru kemudian berangkat. Wow, tentunya ini akan menjadi jauh lebih lama lagi. Karena itu saya memutuskan untuk kembali ke stasiun , yang memakan waktu 15 menit.
Sesampainya di stasiun bogor, ternyata keretanya sudah tersedia. Bahkan kereta tersebut adalah kereta ke dua yang sampai di Bogor setelah kereta yang mogok tadi. Kalau saja saya sabar menunggu, tentu saya telah menaiki kereta yang pertama datang tadi.
-----------------------------------------------------------
UJIAN PSM
“Sar, nomor berapa yang udah selesai?”
“Belum ada”
“Sar, nomor lima udah belum?”
“Udah. Nih!”
“Sar, nomor berapa lagi yang udah?”
“Nomor enam nih, mau?”
“Mau donk. Kalo udah ada yang udah lagi kasih tau gue ya!”
Begitulah kira-kira percakapan yang terjadi antara saya dan teman saya, Tesar, saat ujian PSM (Penentuan Struktur Molekul) hanya menyisakan waktu setengah jam lagi. Ujian yang sebenarnya berdurasi tiga jam ini dalam dua setengah jam pertamanya diisi oleh saya dengan mencorat-coret tidak jelas dan mengkhayal. Percakapan tadi hampir saja tidak terjadi kalau saja saya memutuskan untuk meninggalkan lembar jawaban saya kosong. Namun apa daya, saya bukan muka badak. Malu juga rasanya kalau saya serahkan lembar jawaban ini ke pak dosen eksentrik kami , Pak Farid, dengan keadaan kosong.
Soal-soal ujian yang biasa Pak Farid berikan hanya mampu dikerjakan oleh para mahasiswa yang benar-benar menguasai mata kuliah ini. Bagi yang hanya sedikit menguasai, menguasai sebagian atau setengahnya, dan yang hampir menguasai seluruhnya, nasibnya akan sama saja dengan yang benar-benar tidak menguasai. Karena itu, untuk menghemat energi, saya lebih baik termasuk ke dalam yang sedikit menguasai.
-------------------------------------------
MY CURRENT FAVORITE BEVERAGES
Vodka Cruiser.
Genuine double distilled vodka with a twist of exotic californian orange.
Contains 5,0% alcohol/volume
-fin-
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
6 comments:
Huahahaha.....gw cm mau blg kalo cara berpikir lo yg kritis itu sebenernya bagus, cuma kalo lo mau kritis di tengah2 masyarakat Indonesia ya sama aja boong, perhitungan cermat akan segala sesuatu bisa jadi gagal karena sifat manusia yang ga bisa lo perhitungkan :P ey, lo slm ini gw pkr ga pernah nyontek pak! trnyta namanya manusia bener2 ga bisa lepas dari kealpaan ye hehehehehe. and the vodka cruiser thing.....have you tasted the original vodka from russia?? the one with 40+% alcohol?? once you've tasted it....mmmmmmm.....it's good when it's cold dude......but don't take too much, or you will feel like hell in the morning :P
Eh, akhirnya muncul juga. Tapi ntar aja ah komentarnya.
Ceritanya lucu!
Gua ngakak bacanya. Rasanya gua bisa ikut merasakan elo murka! Hehehe.
Berurusan dengan layanan publik, kata orang hampir mirip kaya pacaran. Bisa bikin sebel setengah matiiii... tapi juga bisa bikin kangen.
Saling membutuhkan :)
Gini yah, g jujur bole donk?
seperti biasa lu jujur ama g juga kan klo ngobrol?
bwahahahahaha
ok.ok.ok.
menurut g, dua2nya bodoh tuh!
pemerintah dodol mah uda tau dari kapan2 de yah
nah, klo lu dodol, hmm... itu jg dah dari kapan2 bukan?
*ketawa menggelegar*
canda deh
u/ pak farid... no comment deh
u/ vodka cruiser:SHIT!jadi pengen minum...
okay...
biasa, indonesia makin lama makin ancur...
oh, itu toh alkohol yang lo bilang suka ke gw. apa alkohol itu lebih menarik daripada seorang wanita? :p
I'll never forget this kind comment:
"thank you for disturbing me. I'm in the middle of exam."
lagian udah tau lagi ujian malah bales sms! tau gitu kan ntar aja... lo pasti bakal jadi orang gede! trust me deh!
ow, and thanks for the Ken hirai list. (you're welcome, and thank you for the glay list.)
Edith,
Jelas atuh alkohol teh lebih menarik daripada wanita. Da alkohol mah ngga akan bisa ngomel-ngomel!
Post a Comment