Kejadian ini sudah agak lama.
Saya sudah booking studio band di studio 31 untuk main jam 1 sampai jam 3. Saya mau latihan band sama teman2 saya untuk menghadapi Festival Band PORSENI PPGT Se klasis pulau Jawa.
Sebelum pergi ke studio, kami berkumpul dulu di gereja kami. Ketika semuanya sudah siap, kami berangkat. Tapi sebelum menuju studio, saya, Ezra, dan Nego mampir dulu ke restoran Kantin Kita untuk makan siang. Anggota yang lainnya (Aldi, Baran, Rosa) sudah makan, jadi mereka berangkat duluan ke studio.
Kami sampai di Kantin Kita jam setengah satu. Kami pikir, cukuplah waktu makan setengah jam. Sepuluh menit pesan makanan, sepuluh menit makan, dan sepuluh menit pergi ke studio. Nego hanya pesan es campur, Ezra pesan kwetiau goreng. Dan saya??? Entah kenapa siang itu saya sangat ingin makan sate ayam. Jadi saya pesan sate ayam.
Waktu saya bilang saya pesan sate ayam, pelayannya bilang:
"Kalo pesan sate lama nih, soalnya satenya belum disiapin, Jarang yang pesan sih", sambil melihat ke arah arang. Saya pikir, "Oooo, arangnya belum disiapin. Ah, nyalain arang berapa lama sih? Paling 5 menit. Ya udah, paling2 nunggu satenya 15 menit. Gak apa-apa, masih sempat kok."
"Ya udah, sate ayamnya satu deh. Nggak apa-apa lama juga..."
Tak lama sesudah kami selesai memesan makanan, pelayan yg lain mengambil tusuk sate yang masih bersih. Kami agak terkejut, "Walah, daging ayamnya belum ditusuk. Tambah lama deh nunggunya."
Tiba-tiba ada yg nyeletuk, saya lupa entah itu Ezra, Nego, atau keduanya, "Jangan-jangan daging ayamnya masih utuh, belum dipotong-potong?". Sontak kami semua langsung tertawa. Saya tertawa, tetapi tertawa kuatir. Agak stress juga membayangkan kalo ternyata ayamnya masih utuh, belum dipotong.
Tiba-tiba pelayan tersebut membuka kulkas...
Ia mengeluarkan sebuah daging ayam utuh yang masih setengah beku!!!
Tawa keras pun tak dapat dihindari
Monday, November 27, 2006
Sunday, November 19, 2006
Kisah Cinta Orang-orang di sekitarku
Gue salut sama orang-orang yang berjuang demi cintanya.
Dan kebetulan, belakangan ini banyak orang di sekitar gue yang sedang berjuang demi cinta mereka.
Ada yang sayang banget sama cowoknya walaupun sang cowok selalu menuntut si cewek melakukan sesuatu yang dia sendiri tidak pernah melakukannya. Si cewek ini kalo ditanya, "Apa sih yg lo suka dari dia? Kenapa nggak putus aja? ", dia selalu jawab, "Cuma cowok gue yang bisa bikin gue merasa bangga punya cowo." Jadi, dia sekarang ini sedang berusaha membiasakan diri dengan tabiat buruk cowoknya.
Ada yang punya cowok sejak mereka masih smu, tapi sayangnya orangtua sang cowok tidak setuju dengan cewek pilihan sang cowok, malahan mereka sudah menyiapkan jodoh untuk sang cowok, yang menurut sang cowok lebih cantik dari ceweknya itu. Tetap saja dia memilih ceweknya. Dan si cewek tersebut (pacar si cowok) tetap yakin dengan pilihannya walaupun jelas-jelas ditolak sama orangtua si cowok.
Ada yang punya cowok. Mereka sudah pacaran selama hampir 2 tahun, tapi selama itu pula sang cowok berada di luar negeri, jauh di Eropa sana. Si cewek sebenarnya masih ragu dengan komitmen si cowok yang berkata akan tetap setia dengannya walaupun pacaran jarak jauh. Tapi si cewek tetap menunggu kepulangan si cowok. Dan walaupun si cowok akan pergi lagi selama dua tahun setelah nanti pulang ke Indonesia, si cewek tetap menunggu kejelasan semuanya, entah tunangan, menikah, menunggu lagi 2 tahun, atau si cowok batal pergi selama dua tahun itu.
Ada cowok yang sedang naksir cewek. Sang cowok melakukan apa pun demi mendapatkan si cewek, walaupun dia tahu bahwa mereka berdua punya banyak perbedaan yang membuat mereka tidak bisa bersatu. Mereka beda 9 tahun dan beda agama!!! Tapi si cowok tetap gigih berjuang!
Kalian semua yang sedang berjuang, semoga berhasil!
Dan kebetulan, belakangan ini banyak orang di sekitar gue yang sedang berjuang demi cinta mereka.
Ada yang sayang banget sama cowoknya walaupun sang cowok selalu menuntut si cewek melakukan sesuatu yang dia sendiri tidak pernah melakukannya. Si cewek ini kalo ditanya, "Apa sih yg lo suka dari dia? Kenapa nggak putus aja? ", dia selalu jawab, "Cuma cowok gue yang bisa bikin gue merasa bangga punya cowo." Jadi, dia sekarang ini sedang berusaha membiasakan diri dengan tabiat buruk cowoknya.
Ada yang punya cowok sejak mereka masih smu, tapi sayangnya orangtua sang cowok tidak setuju dengan cewek pilihan sang cowok, malahan mereka sudah menyiapkan jodoh untuk sang cowok, yang menurut sang cowok lebih cantik dari ceweknya itu. Tetap saja dia memilih ceweknya. Dan si cewek tersebut (pacar si cowok) tetap yakin dengan pilihannya walaupun jelas-jelas ditolak sama orangtua si cowok.
Ada yang punya cowok. Mereka sudah pacaran selama hampir 2 tahun, tapi selama itu pula sang cowok berada di luar negeri, jauh di Eropa sana. Si cewek sebenarnya masih ragu dengan komitmen si cowok yang berkata akan tetap setia dengannya walaupun pacaran jarak jauh. Tapi si cewek tetap menunggu kepulangan si cowok. Dan walaupun si cowok akan pergi lagi selama dua tahun setelah nanti pulang ke Indonesia, si cewek tetap menunggu kejelasan semuanya, entah tunangan, menikah, menunggu lagi 2 tahun, atau si cowok batal pergi selama dua tahun itu.
Ada cowok yang sedang naksir cewek. Sang cowok melakukan apa pun demi mendapatkan si cewek, walaupun dia tahu bahwa mereka berdua punya banyak perbedaan yang membuat mereka tidak bisa bersatu. Mereka beda 9 tahun dan beda agama!!! Tapi si cowok tetap gigih berjuang!
Kalian semua yang sedang berjuang, semoga berhasil!
Thursday, November 09, 2006
Smiling duo
Hari itu saya mampir ke Plaza Jambu Dua untuk membeli DVD PS2. Tadinya saya hanya ingin mengecek judul baru apa yg sudah keluar, eh malah borong 8 buah. Anyway, setelah itu saya mencoba mencari toko elektronik untuk menanyakan harga mp4 player yang murah. Ada yang titip beli mp4 player sama saya.
Karena tidak tahu toko elektronik ada di mana, saya bertanya ke bagian informasi yang kebetulan saat itu dijaga oleh dua orang pria. Biasanya saya paling hobi memeriksa setiap ujung mal, tapi kali ini saya lagi capek, baru pulang dari perpustakaan pusat IPB. Berkunjung ke perpustakaan adalah hal paling melelahkan. Anyway, yang satu seorang satpam, yang satunya lagi saya tidak tahu siapa tapi yang jelas dia mengenakan seragam Plaza Jambu Dua.
Mereka menyambut saya dari jauh dengan senyum. Tentunya bukan hanya saya, tapi semua pengunjung mal yang mampir ke tempat mereka. Anyway, pikir saya, orang Sunda memang ramah dan murah senyum.
"Permisi, Pak", saya menyapa mereka.
Mereka mengangguk dan tersenyum....
"Toko elektronik yang biasanya jual mp3 player ada dimana ya?"
"Ooo, ada di lantai bawah", kata mereka sambil tersenyum.
"Ooo di situ ya?"
Mereka mengangguk dan tersenyum.....
"Di lantai ini nggak ada, ya?"
Mereka mengangguk dan tersenyum....
"Kalau di lantai atas dan di atasnya lagi nggak ada, ya?"
Mereka mengangguk dan tersenyum....
"Ok deh, makasih ya, Pak"
Mereka mengangguk dan tersenyum.....
Hey, Mister!. Did u pay attention?
Karena tidak tahu toko elektronik ada di mana, saya bertanya ke bagian informasi yang kebetulan saat itu dijaga oleh dua orang pria. Biasanya saya paling hobi memeriksa setiap ujung mal, tapi kali ini saya lagi capek, baru pulang dari perpustakaan pusat IPB. Berkunjung ke perpustakaan adalah hal paling melelahkan. Anyway, yang satu seorang satpam, yang satunya lagi saya tidak tahu siapa tapi yang jelas dia mengenakan seragam Plaza Jambu Dua.
Mereka menyambut saya dari jauh dengan senyum. Tentunya bukan hanya saya, tapi semua pengunjung mal yang mampir ke tempat mereka. Anyway, pikir saya, orang Sunda memang ramah dan murah senyum.
"Permisi, Pak", saya menyapa mereka.
Mereka mengangguk dan tersenyum....
"Toko elektronik yang biasanya jual mp3 player ada dimana ya?"
"Ooo, ada di lantai bawah", kata mereka sambil tersenyum.
"Ooo di situ ya?"
Mereka mengangguk dan tersenyum.....
"Di lantai ini nggak ada, ya?"
Mereka mengangguk dan tersenyum....
"Kalau di lantai atas dan di atasnya lagi nggak ada, ya?"
Mereka mengangguk dan tersenyum....
"Ok deh, makasih ya, Pak"
Mereka mengangguk dan tersenyum.....
Hey, Mister!. Did u pay attention?
Wednesday, November 08, 2006
Yang mana ya?
Gue bingung. Gue pengen beli sesuatu. Bokap sih pasti mau beliin satu macam barang, tapi kalo lebih dari satu gak mungkin. Bisa-bisa gue gak kuliah S2. Tapi masalahnya, yg sekarang gue mau ada banyak!!!! Jadi, sebaiknya pilih yang mana ya?
1. Sony Ericsson Z610
Wah, gue pengen banget ganti hp. Hp gue yg sekarang, K700, udah butut banget. Udah dua setengah tahun. Z610 ini cantik banget. Clampshell dengan reflective exterior surface. Kameranya sih cuma 2 MP, tapi yang penting udah bisa video call dan punya eksternal memory. Mumpung Telkomsel udah bisa 3G. Dimana-mana orang udah pada bervideocall ria, gue juga pengen...
2. Hardisk eksternal
Hardisk laptop gue tinggal 150 MB dari yang tadinya sekitar 55 GB. Abis buat nyimpen lagu2 jepang. Bisa gawat kalo gak punya tempat nyimpen lagi. Gue butuh tempat buat back-up dan buat nyimpen lagu2 jepang yang besok2 bakalan gue pesan. Sekalinya mesan bisa sampai 1 GB sih...
3. HP Esia
Sial, dimana-mana orang udah telpon-telponan dengan murah, gue masih aja stuck dengan kartu halo gue ini. Seribu rupiah per jam, sungguh menggiurkan....
4. Daily needs
Daily needs yg gue maksud di sini bukannya sembako, tapi kebutuhan gue tiap hari antara lain, komik, tagihan hp, dvd, etc. Jadi, gak perlu beli barang nomor 1-3 di atas, tapi suplai daily needs gue tetap lancar...
Mendingan yg mana nih, guys?
1. Sony Ericsson Z610
Wah, gue pengen banget ganti hp. Hp gue yg sekarang, K700, udah butut banget. Udah dua setengah tahun. Z610 ini cantik banget. Clampshell dengan reflective exterior surface. Kameranya sih cuma 2 MP, tapi yang penting udah bisa video call dan punya eksternal memory. Mumpung Telkomsel udah bisa 3G. Dimana-mana orang udah pada bervideocall ria, gue juga pengen...
2. Hardisk eksternal
Hardisk laptop gue tinggal 150 MB dari yang tadinya sekitar 55 GB. Abis buat nyimpen lagu2 jepang. Bisa gawat kalo gak punya tempat nyimpen lagi. Gue butuh tempat buat back-up dan buat nyimpen lagu2 jepang yang besok2 bakalan gue pesan. Sekalinya mesan bisa sampai 1 GB sih...
3. HP Esia
Sial, dimana-mana orang udah telpon-telponan dengan murah, gue masih aja stuck dengan kartu halo gue ini. Seribu rupiah per jam, sungguh menggiurkan....
4. Daily needs
Daily needs yg gue maksud di sini bukannya sembako, tapi kebutuhan gue tiap hari antara lain, komik, tagihan hp, dvd, etc. Jadi, gak perlu beli barang nomor 1-3 di atas, tapi suplai daily needs gue tetap lancar...
Mendingan yg mana nih, guys?
Subscribe to:
Posts (Atom)